[ONESHOT] Kyuhyun’s Love Story

image

Author : Cute Baby Hae

Cast : Cho Kyuhyun
Shin Yoon Jae
Han Hyun Rin
Lee Donghae
Other

~~~

Yoon Jae POV

Langkah ringanku yang senang seketika berhenti melihat wajah yang tak asing di mataku. Bahkan sangat menempel di otak. Walaupun dia mengenakan masker dan kacamata hitam.

Wajah itu tertarik memperlihatkan kerut kerutan menandakan dia sedang tertawa lebar di balik maskernya. Tangannya mengusap rambut wanita itu penuh sayang. Aku bisa melihatnya .nyaman. Mengoyak kepercayaan diriku untuk tetap bertahan dengannya. Perasaan sesak melingkupiku. Bergetar seluruh tubuhku.

Selama ini akulah yang menuruti semua apa yang ia perintahkan. Dari menjauhi teman terdekatku, menemaninya makan saat malam, menunggu dia memiliki waktu agar dapat berkencan dan lebih buruknya teman temanku mengatakan bahwa aku pantas menjadi pembantu seorang Cho Kyuhyun -salah satu member Super Junior- dari pada kekasihnya. Aku tertawa miris ditempatku mengingat kalimat itu.

Bagai luka ditaburi cuka. Hatiku berteriak perih mengingat suaranya yang mengatakan cinta hanya untukku. Mual. Mengingat semua itu. Jika orang lain yang melakukannya mungkin rasanya tak seperih ini namun saat ia sangat dekat dengan wanita lain entah kenapa kakiku serasa seperti jelly.

Mataku memanas. Tak terasa jarakku dengannya sudah terkikis dan tangan kananku sudah berhasil melayang ke arah pipinya. “Kau brengsek!” desisku dengan air mata yang bercucuran. Terlalu munafik jika aku tak menangis. Ini ungkapan rasa cintaku yang meluap.

“Yak!! Ap-” ucapannya terputus saat mata kami bertemu.

Tak dapat kupungkiri aku terkagum dalam pesonanya. Hanya sebentar. Tubuhku bergetar. Kubalikkan tubuhku dan berjalan menjauh. Remuk. Sakit hatiku. Di depan mataku dia berselingkuh bahkan di depan umum. Seolah memamerkan wanita tadi adalah miliknya. Seutuhnya. Perasaan bergemuruh tentu saja menggerogoti hatiku.

Segera aku berjalan cepat meninggalkannya. Perasaan ini terlalu sakit untuk terus dikenang. Selama berjalan tak jarang aku menabrak para pejalan kaki lainnya. Kejadian tadi membuat mataku buta. Bibirnya yang lembut menyentuh kulit wanita lain. Walaupun di kening. Oh ya Jangan lupakan tatapan lembut serta senyumnya. Bahkan aku. Kekasihnya. Tak pernah diperlakukan seperti itu. Sebenarnya aku ini siapa?!

~~~

Kyuhyun POV

Tawaku mengembang mendengar celotehannya. Selalu begitu. Seolah tawaku ini memang tercipta karena ucapan polosnya. Tanganku terulur gemas melihatnya cemberut karena kejutan ulang tahunnya. “Hadiahmu mana, kyu?”

Aku mencelos. Mendengar bibir mungilnya berucap. Dia selalu tak mau memanggilku ‘oppa’ Tsk.. Sejenak aku berpikir. Kuakui aku melupakan hadiah ulang tahunnya. Sebuah ide muncul seketika.

Tubuhku maju. Menunduk sedikit agar bibirku mampu mendarat tepat di dahinya. Walaupun masker masih setia menempel. Tapi aku tetap bisa menyalurkan perasaanku pada gadis ini. Dia memejamkan matanya. Ciuman singkat. “Happy Birthday,” bisikku

Pipinya merona seketika. Wajah manis itu perlahan mengembangkan senyumanya malu malu. “Thanks,kyu,”

“Wish my devil Hyun Rin still a devil girl not a fishy girl,” ucapku mengundang tawa kami kembali.

PLAK

“Kau brengsek!”

“Yak Ap-?”

Tubuhku membeku. Melihatnya, ditambah deraian air mata yang menghiasi wajahnya. Mulutku tak melanjutkan kata kataku tadi. Membiarkan dirinya berlari. Menerjang kerumunan manusia ramai.

Hyun Rin membelai pipiku. Menyadarkanku dari pemikiran yang membawaku tak jelas kemana. Ia tersenyum miris.
“BANG! You’re loose Cho Kyuhyun,” desisnya kejam.

Ya dia, Han Hyun Rinku. Mantanku. Kembali ke wujud setannya. “Stay or leave? Its your choice,” bisiknya, sebelum pergi ia mencium pipiku lembut. “Impossible if you’re stay and wait me comeback to yours, Cho. So please run!” Desisnya dan menghilang.

Okay ku akui aku lelaki brengsek. Memang dulu aku mencintai Hyun Rin. Sangat. Han Hyun Rin. Bahkan nama itu sudah terendap dalam lubuk hati yang terdalam. Namun melihat Jee-ku menangis, Mendengarnya memakiku, dan merasakan kulit halusnya menyapa pipiku tak sabaran membuat kinerja otakku tiba tiba tak karuan.

Hatiku ikut berdenyut nyeri. Dulu aku mengikat hubungan dengan Yoon Jee karena ingin membuat Hyun Rin cemburu. Tapi rencana itu meleset.

Tubuhku linglung. Dan ambruk di tempat aku berdiri tadi. Sungguh bodoh. Cassanova sepertiku linglung seperti pria kurang ajar yang ditinggalkan kekasihnya mengenaskan. Bodoh!

Aku tetap diposisiku, duduk di tanah, Uratku seakan akan keluar menahan emosi untuk tidak berteriak histeris disini. Meneriaki nama gadis kurang ajar yang sudah mengobrak abrik hatiku. Hati seorang cassanova seperti diriku. Untungnya orang orang sibuk pada kegiatannya dan tak perduli padaku.

~~~
Still Kyuhyun POV

“Kyu, kau kenapa?” tanya Ryeowook berjalan pergi terbururu berpapasan denganku, melihat bajuku yang penuh debu. Dia berhenti sejenak

Aku tetap diam. Dan berlalu. Dia sepertinya sadar lalu kembali berlari keluar.

Kuletakkan tubuhku pada sofa. Menyandarkan kepalaku dan menutup mata. Menghilangkan pening yang menggerogotiku. Saat mata ini terpejam bayangan dia tersenyum langsung terbesit. Saat dia hanya menatapku memakan makananku. Saat dia dengan sabar mendengar bentakanku karena kecemburuanku. Sungguh kau bodoh Cho!!

Usapan tangan di bahuku menyadarkanku. Wajahku menoleh pada pemilik tangan itu. Donghae tersenyum lembut adalah pemandangan pertama yang tertangkap mataku. “Kau kenapa?”

Aku mendesah berat dan kembali memejamkan mataku kembali. “Ini bencana, hyung,”

Tawanya memenuhi indra pendengaranku membuat mata ini terbuka secara paksa untuk memelototinya. Marah. Bagaimana bisa hyung tertawa saat aku ada masalah.
“Sekarang Apa? Pspmu hancur? Kaset game impianmu telah habis di pasaran? Atau kau lupa meletakkan Pspmu? Hhahhaha, ingat kyu umurmu 3 hari lagi akan bertambah,”

“Ish, Lebih dari itu hyung, kau ini selalu saja begitu hyung,”

“Sebentar sebentar, kau sudah memanggilku hyung 3 kali selama kurang dari 5 menit. Pasti ini masalah besar. Ada apa?” aku geram mendengar ucapan kekanakan itu.

“Hah, darimana saja kau hyung?” desahku berat. “Kau tak berkencan dengan kekasihmu? Ini hari ulang tahunnya kan?” wajah ceria tadi berubah menjadi masam mendengar pertanyaanku. “Dia mematikan I-Phonenya untuk bersenang senang dengan Yeonra, ayolah kyu jangan mengalihkan pembicaraan, kau tak tertarik lagi dengan Hyun Rin, si evilku kan?” ucapnya menyelidik. Aku mendesah saat ada kata kepemilikan diucapkan disana. Tak dipungkiri rasa sakit itu masih ada.

“Oh…” aku bergumam mengumpati gadis iblis itu. Tadi saat bertemu denganku dia malah asyik berjalan jalan sendiri. Mungkin dia sedang mencari hiburan, malas melihat wajah kekasih ikannya ini hahahha. Heyy kyu pikirkan masalah gadismu!!

“Dia marah hyung,” sekarang giliran tawanya membludak lagi. Membuatku ingin muntah kali ini. Hey ayolah apa disini tak ada orang lain selain ikan amis ini. Sialnya aku.

“Akhirnya, gadis malaikat itu merusak keseharianmu, itu salahmu, kyu,” ucapnya halus lalu berdiri.

“Kau punya cara hyung?” ucapku memelas.
“Entahlah,” dia mengangkat kedua bahunya malas. Kusenderkan kembali kepalaku, menutup mata kembali dan memijat mijat pelipis. “Tapi gadis paling suka memaafkan daripada meminta maaf,” bisiknya

Kubuka mataku perlahan dan tak mendapati siapapun. “Hyung?” desisku

“Ya,kyu aku di dapur,” teriaknya. Orang itu cepat sekali menghilang.

Bunyi bel menggema, “donghae, ada tamu,” teriakku.

“Kau yang buka kyu, aku baru membuat jus,”

Dengan malas aku berjalan seraya merutuki ikan badut amis itu.

CKLEK

“Kena-” aku terdiam. Kembali membeku. Sungguh hanya melihatnya mampu menghancurkan semua perintah otakku pada anggota tubuhku.

“Opp-” suara itu masih serak, dengan beberapa sisa tetesan air mata

Dia menundukkan kepalanya. Mengambil nafas dalam dalam sebelum kembali menatapku. Kini tatapan itu lembut. Tak seperti saat dia menamparku.

“Aku rela jika kau menduakanku, aku rela jika kau melimpahkan semua kesalahanmu padaku, membagi semua masalah buruk hanya padaku, menelponku tengah malam hanya untuk ke dorm menemanimu makan ataupun main game, meninggalkan teman dekatku agar aku tak berbicara sembarangan jika aku kekasihmu,” dia berhenti sejenak membulatkan mata indahnya lalu tertawa.

Kaget. Tentu. Sepertinya tak ada yang lucu. Tapi dia tetap tertawa, garis garis wajah yang tertarik. Membentuk rautan wajah yang indah untuk dipandang. “Aku ini siapa oppa?” suara itu lebih mengagetkanku, dia bertanya setelah menghentikan tawanya, dan menitikkan air mata kembali.

Entah kenapa jantung ini berdenyut nyeri. “Maaf oppa, aku wanita murahan yang terus saja menempelimu, aku tahu kau tak mencintaiku tapi aku tak bisa bila kau pergi dari kehidupanku. Maaf oppa aku tadi menyakiti pipimu , entah kenapa tangan ini berjalan sendiri,” dia mengangkat tangannya ke atas, tepat di depan wajahnya lalu

PLAK

Tangan itu menampar wajahnya sendiri, menghasilkan bekas merah yang terlihat. Berulang kali ia melakukannya sambil bergumam “ini salahku,”

Sudah cukup. Kuhentikan kegiatannya menampar diri sendiri, dan kutarik tubuhnya untuk ada di rengkuhanku. “Kau bisa mendengarnya?”

Dia tetap terisak, “mend-hiks dengar apa oppa?”

“Degupan jantungku yang berteriak sakit saat melihatmu menangis,” kueratkan pelukan sampai aku bisa mendengar dia meringis sakit. “I love you, not her,”

“Tadi itu hanya hadiah ulang tahun,” bisikku lagi menjelaskan. Dia mengangguk dan membalas pelukanku. Mencengkram bajuku erat.

Mataku menatap lurus ke luar. Pintu itu masih terbuka menampilkan seorang permasalahan rumit yang masih kucintai. Membawa notes kecil yang sepertinya baru. Ia melihatku kaget lalu tersenyum miris. Dia merunduk dan menulis di notes bergambar paris yang sepertinya baru ia beli.

Kau hebat, Cho. But i still call you if i need someone to play with me

Aku tersenyum. Mengeratkan pelukanku. Dan mengangguk. Entah kenapa mungkin hidupku bisa hancur jika salah satu wanita yang ada disini menghilang. Ya ini aku Cho Kyuhyun yang memiliki cinta yang rumit pada dua orang gadis.

Hyun Rin memasukkan notesnya ke tas “excuse me, i must meet my boyfriend,” ucapnya melepaskan pelukan kami. Yoon Jee jelas kaget melihat wajahnya. Mata Jee tetap memperhatikan Hyun Rin yang melangkah menuju Donghae. Dia bertambah kaget saat Donghae mengecup cepat bibir Hyun Rin.

“kekasih Donghae oppa?” aku mengangguk dan tersenyum. Kukecup bibirnya yang masih mematung. Dia bertambah kaget. Saat kulepas tempelan bibir kami dia tetap terdiam. “Jangan cemburu lagi,” desisku dan menutup pintu depan lalu duduk di sofa menyalakan televisi.

Its Impossible but Real – Author notes –

Gimana? Silakan memaki bagaimana kalau kalian ada di posisi Yoon Jee XD sakitnya itu luar biasa :v ini ada yg real tapi ada yang author tambah tambahin :v comment ya^_~)

Hae

Tinggalkan komentar