[SERIES] Times Can Answer / Part 4

Times can answer

Author : Cute Baby Hae

Cast : Bae Yeonra

Kim Yesung

Choi Siwon

Shin Cheonsa

Other

Genre : Romance, Family, Drama

Length : Series

Rated : PG -15

Note : (..) = Penjelasan Author

~~~

Bukankah Manusia dibebaskan untuk menjalani hidupnya, tapi aku merasa tak begitu

 

~~~

YEONRA POV

Pelukannya memang hangat sampai terasa masuk ke sum sum tulangku, dapat kurasakan juga sesuatu yang perih dan mengerikan menyelimuti suasana hatinya. Kupejamkan mata, seakan sama merasakan apa yang ia rasakan. “Ada…a-pa?” suara itu terdengar kaget dan aku tahu jenis suara ini. Suara yang baru saja kukenal, suara yang baru saja membuatku candu, suara yang selalu berdendang indah. Kubuka mataku segera dan benar tebakanku, dia Kim Yesung… Omo..aku sedang berpelukan dengan Siwon lalu bagaiman…bagaimana…jika….

“oh…Siwon…kau kekasih Yeonra?” Suaranya menyela di saat waktu yang tidak tepat. Siwon melepaskan pelukannya dan berbalik menatap Yesung. Punggungnya terlihat menegang, entah dari mana ia mendapatkan kekuatan untuk bersikap tegas. “ah….ini..ini..tak seper-“

“Ah…aku senang…ternyata dia wanita yang selama ini kau ceritakan di dorm? Semoga tetap bertahan lama” Kata kata Yesung sudah menghunus relung hatiku terdalam, kata kata tadi sudah mampu membuatku bungkam. Melihat senyumnya mengembang karena dikiranya aku sudah ada yang memiliki. Itu perih…. seperti menelan bongkahan batu besar.

“Baiklah…kalian berdua saja, aku paham maksudmu Yeonra-ya…aku juga harus pergi. Bye…” Yesung dengan mudahnya melambaikan tangannya gembira kepadaku, meninggalkanku pada lelaki yang sama seali tak kucintai. Tangisanku tak dapat kutahan lagi, kenyataan pahit yang langsung tertelan begitu menyakitkan. Kenapa dia…orang yang kucintai dengan mudahnya berkata seperti itu? Kenapa dia…. kenapa dia orang yang kucintai? Paboo…Paboo..PABOYAAAA….

Kutendang selimut kesal, melempar semua bantal serta guling yang ada di atas kasurku, melampiaskan kekecewaan pada benda mati yang tak bersalah. Membiarkan tubuh Siwon terkena lemparanku… Pelukannya langsung menyambutku seakan dia menenangkanku tapi apa dia tahu rasa sakit ini? Apa dia juga merasakannya? Dialah penyebab utama! Dialah yang membuat Yesung berasumsi salah….kupukul berulang kali tubuhnya namun dia malah mempererat pelukannya dan mengusap kepalaku lembut membuatku luluh akan perlakuannya. Membuatku sedikit terlena meluapkan tangis dalam pelukannya.

Sudah 30 menit aku terdiam namun air mata ini tak mau berhenti mengalir, hatiku tak mau merasa tenang untuk beberapa detik. Posisikupun tetap dalam pelukan Siwon tak bergerak hanya membiarkan air mataku mengalir tanpa mau berhenti membasahi baju Siwon. “Kau mencintainya?” Gumam Siwon tiba tiba setelah terdiam begitu lama.

Reaksiku memang tak terlalu besar, hanya manahan air mataku dan sejenak berpikir. Mencari sebuah jawaban yang tersembunyi dalam hatiku rapat. Sebegitu mudahnya aku mencintainya? Apa pesonanya? bahkan dia jauh lebih buruk dari Siwon! Setelah terus berpikir dan mendapatkan sebuah jawaban yang menyakitkan yang mampu membangkitkan energiku menghasilkan air mata lagi. “sangat mencintainya” lirihku tak percaya akan jawaban hati brengsek ini!

Hembusan nafasnya yang tak tenang dapat kudengar, dia menyembunyikan kepalanya dalam bahuku. Menghirup udara disana… aku saja tak yakin ada banyak oksigen disana, tapi aku hanya mampu terdiam tanpa bersuara lagi. Dan detik berikutnya dapat kurasakan bahuku yang basah sedikit demi sedikit. Dia menangis?! Siwon menangis? Ini nyata? Kulepas pelukan yang sudah terjadi setengah jam itu.

Kuangkat kepalanya yang menunduk, menatap tepat di manik matanya membiarkan dia bermuara di manik mataku dan begitu juga sebaliknya walaupun aku tak bisa menikmati hal itu di manik matanya. “aku tak ingin kau merasakan perih saat mencintai seseorang” Ucapnya tanpa melepas kontak mata kami, tanpa melepas tanganku yang bertengger di kedua pipinya.

Kusatukan alisku tak mengerti dengan maksud kata yang ia ucapkan, kuakui aku lemah dalam memahami perkataan yang menyangkut Romantisme atau hal semacamnya. “Seandainya orang itu aku….bukan dirinya…” Sekarang rahangnya mengeras dan mata nya berubah mengerikan, Dia sudah berubah menjadi orang lain hanya beberapa detik. Entah apa yang ia pikirkan tapi kuyakin itu sangat mengerikan serta menyakitkan. Kugelengkan kepalaku membalas ucapannya, entah apa ini hal yang benar tapi kurasa hanya hal ini yang dapat kulakukan.

“Ini takdirku yang harus kujalani, tak ada yang berubah jika itu kau.” Lirihku tersenyum berusaha tegar agar ia tak kembali menegangkan dirinya, agar ia tak termakan emosinya, sialnya di sela sela aku tersenum air mataku malah mengalir lagi.

“Aku tak suka dirimu yang menangis” Diusapnya air mataku dan ikut tersenyum membalas senyumanku dan akhirnya kami tertawa bersama dalam kepedihan masing masing. Menertawakan kebodohan kami menghadapi sebuah masalah rumit tentang CINTA.

YEONRA POV END

~~~

AUTHOR POV

Merasakan perih di Korea jadi lebih baik kita pergi Amerika Serikat namun keadaan disana sama perihnya, tak ada senyuman yang terpancar dari kedua orang tua Bae, hanya ada kecemasan dan rasa was was yang lebih. Dihantui rasa bersalah tentunya karena tak mengatakan hal sebenarnya pada anak satu satunya. Membiarkan anaknya ada di sebuah drama yang disiapkan kedua orang tuanya.

“Ini tak apa apa kan?” Tanya Ny. Bae masih khawatir akan keputusan mereka yang sudah lama dibicarakan namun baru sempat dilaksanakan. Tn. Bae tersenyum dan mengangguk pasti, menyemangati sang istri bahwa inilah jalan terbaik yang mengantarkan ke muara kebahagiaan yang tak kadaluarsa.

Titik demi titik air mata dikeluarkan Ny. Bae masih belum siap ini terjadi, belum sanggup. Batinnya belum dapat menghadapi ini. “Gwenchana” Tn. Bae berucap lirih pada sang istri dan itu sebagai penutup pertanyaan aneh dari istrinya yang terlalu mendramatisir kehidupan nyata ini.

“Aku yakin Yeonra bahagia dengan Yesung” Mantap Tn. Bae menatap sang istri yang masih menangis. “Kau masih bisa memikirkan hal lain” Desis Ny. Bae sedikit jengkel akan sikap keras kepala sang suami yang dideritanya sejak lahir mungkin. Mereka pun tertawa bersama mengesampingkan sesuatu yang buruk yang akan mereka hadapi.

~~~

@ Rumah Kel. Bae (Seoul)

Yeonra masih terdiam dengan memeluk lutut menghadap ke jendelanya di kamar yang gelap, Siwon sudah meninggalkannya beberapa jam yang lalu namun Yeonra tetap tak bisa tidur, terlalu dini untuknya bisa menghempaskan luka yang masih ada. Memandang nanar langit hitam legam yang dihiasi sedikit bintang. Bekas sayatan yang dibuat Yesung di relung hatinya masih ada dan tetap ada, Yeonra bingung… memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya..

Yeonra berdiri, namun tubuhnya limbung untung meja kecil di sebelah tempat tidurnya menyelamatkan tubuhnya untuk mencium lantai. Yeonra mengambil jaket lalu perlahan menuruni tangga di dalam kegelapan yang tercipta karena ia tak menyalakan lampu. Tak lupa kunci mobil yang ia ambil acak, saat ini ia perlu ke bar. Sebelum menjalankan mobilnya, ia mengirim sebuah pesan untuk Nam Gyu dan Hyun Rin agar menemaninya, walaupun waktu menunjukkan pukul 01.00 KST tapi tak ada alasan kedua orang itu menolak permintaan tuan Putri.

Tak butuh waktu lama bagi Yeonra menerobos jalanan sepi Seoul dengan mobilnya. Sampai disana Yeonra langsung memesan 1 ruang private untuk 3 gadis, dengan pelayanan kilat, dan baru saja Yeonra duduk di kursi pintu ruang private itu sudah terbua menampilkan 2 yeoja yang tak asing lagi.

“Why You call me?” Gusar Hyun Rin marah dan serak, tentu saja serak ia baru saja memejamkan matanya namun langsung diganggu untuk kesini tanpa memberikannya waktu untuk mencuci mukanya. “Hey you!! Accompany me!” Bentak Yeonra pada Hyun Rin yang langsung membungkam mulut anak kecil itu. Nam Gyu yang mengetahui sahabatnya sedang merasa tak baik langsung duduk di sebelah Yeonra mengabaikan Hyun Rin yang masih terkejt akan bentakan Yeonra.

“Aish…” Desah Hyun Rin kesal dan duduk disebelah Yeonra juga dan menuangkan anggur pada ketiga gelas. Dan orang pertama yang menghabiskan anggurnya ialah Hyun Rin sendiri, ia frustasi sebenarnya Yeonra yang salah menghubungi mereka ditengah malam seperti ini tapi kenapa Hyun Rin yang malah terkena bentakan jahat itu ditambah kenyataan bahwa ialah yang paling muda diantara mereka.

“Tunanganku bernama Kim Yesung…” Gumam Yeonra menghentikan kegiatan Nam Gyu yang meminum anggurnya dan Hyun Rin yang hendak menuangkan anggur ke gelasnya lagi. Namun Yeonra malah dengan santai meminum anggurnya perlahan seakan pantas untuk dirayakan.

“Kim Yesung…Super Junior?” Gugup Hyun Rin masih tak percaya, kenapa dunia begitu sempit? Kenapa mereka tak jauh jauh dari nama boy band korea itu, harusnya mereka bisa mendapatkan One Direction atau Justin Beiber . Yeonra tersenyum miris lalu kembali berucap kalimat bodoh yang mampu membuatnya menangis lagi “Kim Yesung…dia..sudah mengambil hatiku…” Benar saja setelah mengucapkan kata kata laknat itu Yeona menitikkan air matanya untuk kesekian kali.

“lalu apa masalahnya?” Sekarang Nam Gyu tak mau bungkam, ia memang masih bingung, jika sahabatnya mencintainya maka pernikahan itu sangatlah menguntungkan bukan tapi kenapa Yeonra malah menangis. “Dia dengan senangnya melihatku berpelukan dengan Siwon” Yeonra sedikit mengambil jeda, membiarkan tenggorokannya yang tiba tiba kering setelah mengatakan kata kata tadi dialiri anggur.

“Mungkin dia tak mencintaiku…” Desahnya yang aneh malah membuat Hyun Rin memutar matanya malas, membuat kedua kakak yang umurnya 3 tahun lebih tua darinya memandang tak percaya pada mantan kekasih iblis itu. “wae?” Kesal Hyun Rin yang diperhatikan dengan tatapan yang tak mengenakkan.

“Jika kau mencintainya pertahankan saja. Mudah kan?” Polos Hyun Rin dengan nada penuh kepercayaan membuat kedua orang yang tadinya mengharapkan jawaban emas keluar dari mulut Hyun Rin mendesah seakan menyesal mendengarkan kata kata anak kecil kurang ajar itu. “Dasar!! Kau ini selalu bisa membuatku tertawa” Tawa kaku Yeonra mendorong dahi Hyun Rin dengan telunjuk tangannya.

“Aku benarkan?” Nam Gyu hanya mengangkat bahunya asal dan meminum kembali anggurnya tanpa memperdulian bibir Hyun Rin yang sudah berkomat kamit, merutuki bagaimana bisa ia akrab dengan bibi bibi menyebalkan itu. Hyun Rin meminum kembali anggurnya, sekarang gilirannya berbicara mengutarakan filosofi hidupnya beberapa hari ini.

“Donghae…dia sangat baik…hatiku juga bergetar melihatnya..” Hyun Rin tertawa hambar membayangkan kejadian tadi siang yang aneh. Ia membiarkan Donghae memetikkan senar senar gitar dan mendendangkan lagu untuknya namun bodohnya Hyun Rin malah terpesona akan wajah Childish yang dimiliki Donghae mengesampingkan bahwa ia masih mencintai Kyuhyun. Hyun Rin saat itu sudah lupa bagaimana rasanya mencintai Kyuhyun sejenak, karena setelah Donghae pulang dari rumahnya Kyuhyun malah mengajaknya video call membuat Hyun Rin lagi lagi berwajah bodoh di dalam tatapan Kyuhyun.

“Kau bodoh” Gumam Nam Gyu membuat kilasan kilasan kejadian hari tadi menghilang dengan suara khas yang jelek dari seorang Nam Gyu. Hyun Rin menjulurkan kepalanya agar dapat melihat ekspresi Nam Gyu sekarang. “Siapa yang bodoh eonniku” Ucap Hyun Rin dengan suara kekanak kanakkannya yang mampu membuat orang memeriksakan telinganya ke THT. “hah….Cinta memang membingungkan….” Lanjut Yeonra sebelum meminum winenya sampai habis.

“Aku tak tahu jalan keluar yang benar” Sambung Hyun Rin meminum anggurnya yang masih tersisa. Nam Gyu seseorang yang sedang tidak bermasalah dengan kata ‘Cinta’. Dalam hati Nam Gyu bersyukur karena Sungmin sangatlah dewasa jadi dia tak perlu menghubungi Sungmin terus menerus atau khawatir Sungmin akan marah ketika seorang pria menggenggam tangannya.

Bunyi I-phone Yeonra membelah kesepian di ruangan itu membuat Yeonra lagi lagi harus agak menjauh agar pembicaraannya ta terdengar.

Yeoboseo…. MWO?? Sekarang?? Nde…baiklah…”

Kata kata Yeonra membuat Hyun Rin dan Nam Gyu saling melirik satu sama lain, alis mereka sudah bertaut memikirkan apa yang sebenarnya Yeonra bicarakan dalam sambungan percakapan singkat itu. “Wae?” Tanya Nam Gyu karena rasa penasaran sudah menelannya. “Aku harus pergi ke Amerika sekarang” Desis Yeonra agak kesal.

“Untuk apa? Disana sangatlah dingin…” Tambah Hyun Rin mengingatkan Yeonra yang hendak pergi dari ruangan itu “Entahlah…” Jawab Yeonra dan pergi tapi ia kembali lagi dan menyembulkan kepalanya membuat kedua orang yang tersisa disitu sedikit kaget akan tingkah Yeonra tadi

Gomawoyo….” Ucap Yeonra sebelum benar benar melangkah pergi.

“Kuharap kau menemukan kebahagianmu, eonni” Gumam Hyun Rin yang dijawab Nam Gyu dengan anggukan kasihan.

TBC  😛

Ini bener bener sedikit dari Part yang sebelumnya :3 karena buatnya cuma butuh waktu sebentar doang :3 LOL

Comment tetep ditungguh weh XP

Love You, Need You,

1 thoughts on “[SERIES] Times Can Answer / Part 4

Tinggalkan komentar